
Varises Bisa Menyebabkan Kematian Mendadak - Suara Pembaharuan
Varises atau pembengkakan pembuluh darah vena kerap dianggap penyakit tidak berbahaya dan sekadar perusak penampilan. Sebaiknya varises tidak disepelekan, karena ternyata bisa menyebabkan kematian mendadak. Dokter spesialis bedah toraks kardiovaskuler, Niko Azhari Hidayat, mengungkapkan, varises bisa menyebabkan penyumbatan pembuluh darah atau emboli paru (pulmonary embolism/ PE). Emboli paru merupakan penyumbatan arteri paru-paru oleh suatu embolus (bekuan darah) yang terjadi secara tiba-tiba, yang bisa mengakibatkan kematian secara mendadak. “Gangguan sesederhana varises pun bisa menyebabkan kematian mendadak. Varises bila diabaikan dalam waktu lama timbul bekuan darah yang cukup banyak dan menumpuk, naik ke atas dari paha ke pembuluh darah besar di perut, kembali ke jantung, dan bisa menyebabkan kematian mendadak,” kata Niko di Jakarta, Senin (31/7).
Vena merupakan pembuluh darah yang bertugas untuk mengembalikan darah dari tubuh ke jantung. Vena memiliki katup untuk menjaga tekanan dari otot tetap normal sehingga darah dapat dialirkan menuju jantung. Vena pada kaki memiliki tugas yang lebih berat dibanding pada bagian tubuh lain karena paling jauh jaraknya dengan jantung. Apabila katup vena rusak atau tidak menutup dengan benar, maka darah akan mengalir kembali ke kaki dan berkumpul di pembuluh darah vena sehingga menjadi membesar karena meningkatnya tekanan. Inilah yang menimbulkan varises atau yang dikenal dengan istilah medis chronic vein insufficiency (CVI). Pembekuan darah akibat aliran darah tidak normal berpotensi menyumbat aliran darah ke paru-paru. Inilah yang mengakibatkan kematian mendadak. “Banyak kejadian mati mendadak. Apalagi mereka yang memiliki riwayat keluarga atau keturunan varises, tiba-tiba datang sudah sesak. Kejadiannya begitu cepat,” ujarnya. Padahal, kata Niko, varises bisa dicegah agar tidak terjadi perburukan. Kuncinya adalah manajemen faktor risiko. Mereka yang memiliki keturunan atau riwayat keluarga varises harus lebih berhati-hati. Anak yang memiliki kedua orang tua varises 89% berisiko varises ketika dewasa. Salah satu orang tua yang pernah menderita varises maka 47%-50% anaknya berisiko. Kalau pun tidak ada riwayat keluarga, orang dewasa tetap berisiko 20% terkena varises. Pemeriksaan medis rutin sangat disarankan untuk memastikan ada atau tidaknya varises. “Penting sekali melakukan pemeriksaan Ultrasonografi (USG) untuk melihat jangan-jangan ada pelebaran pembuluh darah vena. Lebih rutin USG bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga varises. Jangan menunggu sampai timbul varises,” ujar Niko. Dokter yang juga praktik di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kenjeran ini mengatakan, pasien varises tidak perlu khawatir akan besarnya biaya yang ditanggung. Pasalnya, penanganan varises ditanggung oleh BPJS Kesehatan dan asuransi lainnya. Dalam hal ini diperlukan peran dokter bagaimana menuliskan surat medis atau kodingnya agar bisa diterima asuransi kesehatan sebagai gangguan fisiologis, bukan kosmetik. Karena varises memang gangguan fisiologis, bukan estetika, sehingga tidak ada alasan asuransi kesehatan untuk menolak membiayai penanganannya.
Stadium Lanjut Menurut Niko, banyak orang mengabaikan varises ini. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran penderitanya menyebabkan sebagian besar pasien datang pada stadium lanjut yang terlihat dari urat yang menonjol seperti cacing yang semakin lama semakin membesar. Pemerintah sendiri tidak memiliki program khusus terkait penanganan varises ini. Di luar negeri, penanganan varises sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Ketika ada perempuan yang berdiri terlalu lama dan merasa capek, dengan sendirinya mereka meminta dokter untuk melakukan USG agar memastikan tidak adanya gangguan. Mereka mencegah sebelum terjadi kerusakan. Sementara di Indonesia, sebagian besar orang mengabaikannya, bahkan membiarkan pembuluh darah vena berkelok-kelok, melingkar, bergelembung, bahkan sebagian menjadi luka. [D-13]
Reff. : http://sp.beritasatu.com/pages/e-paper/2017/08/01/files/assets/basic-html/page-17.html
Comments Area